Selasa, 22 Februari 2011

Foto Gempa Christchurch-New Zealand (Selandia Baru)


Gempa terjadi di jam sibuk, saat warga bersiap beraktivitas usai istirahat siang.

Selasa 22 Februari 2011 pukul 13.00 saat warga sedang Christchurch, Selandia Baru bersiap melanjutkan rutinitas usai jam istirahat, tiba-tiba lindu dengan kekuatan 6,5 skala Richter mengguncang.
Akibatnya mengerikan; bangunan-bangunan rubuh, puing-puingnya jatuh menimpa kendaraan dan orang-orang yang panik. Listrik dan saluran telepon mati, pipa air meledak dan airnya membanjiri jalanan. Christchurch dinyatakan dalam kondisi darurat. Walikota Bob Parker meminta penduduk menjauhi pusat kota yang porak-poranda.

Beberapa waktu kemudian, diketahui, gempa yang terjadi makan korban jiwa. Perdana Menteri Selandia Baru, John Key mengungkapkan setidaknya 65 orang tewas dalam bencana ini. Namun, itu baru data awal, dikhawatirkan masih ada korban yang tertimbun reruntuhan.

Perdana Menteri Key memperkirakan, korban jiwa berjatuhan karena musibah terjadi saat warga sedang beraktivitas. "Ini terjadi di jam sibuk. Banyak orang pergi bekerja dan anak-anak bersekolah."

Sementara, stasiun berita BBC melaporkan, gempa kali ini menimbulkan korban dan kerugian yang lebih besar dari yang terjadi di kota yang sama pada September 2010. Saat itu, Christchurch dilanda gempa berkekuatan 7,1 SR.

Satu Menit Hancurkan Selandia Baru

 Headline

Tak beda jauh dengan Indonesia, Selandia Baru juga kawasan rawan gempa. Negara ini terletak di pinggir lempeng tektonik, tepatnya diantara Lempeng Pasifik dan Lempeng Australia-India. Pinggiran lempeng itu di bagian timur North Island ke arah barat South Island.
Kota Christchurch yang paling parah terkena dampaknya, tidak terletak di pinggir lempeng. Namun dekat patahan kedua yang merupakan lipatan pinggir lempeng menuju utara. Dalam 200 tahun terakhir dan ke depannya, gempa besar takkan sering terjadi di kawasan ini. Ketimbang wilayah di sepanjang pinggir lempengan.
“Namun, titik pusat gempa semakin dekat ke permukaan. Ini yang menyebabkan efek gempa begitu besar ketimbang yang pusatnya dalam,” kata Kepala Riset di School of Earth Science di University of Melbourne, Gary Gibson.
Kondisi tersebut, lanjut Gibson, membuat gempa kali ini lebih merusak ketimbang gempa berskala 7,1 SR pada 4 September 2010 lalu. Meski Selandia Baru memang lebih rentan gempa karena dekat dengan pinggir sejumlah lempeng.
“Dalam sejarah Christchurch, ini memang yang terbesar,” lanjutnya. Titik pusat gempa ini berjarak 20 kilometer dari kota tersebut, pada kedalaman lima kilometer, selama satu menit. Gempa yang menewaskan 65 orang ini juga merupakan salah satu susulan dari gempa September lalu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar