Sri Mulyani Biography
Sri Mulyani adalah wanita sekaligus orang Indonesia pertama yang menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia. Jabatan ini akan diembannya mulai 1 Juni 2010. Sebelumnya, dia menjabat Menteri Keuangan Kabinet Indonesia Bersatu. Begitu, dia berkantor di Kantor Bank Dunia, dia praktis meninggalkan jabatannya sebagai menteri keuangan. Sebelum menjabat menteri keuangan, dia menjabat Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dari Kabinet Indonesia Bersatu. Sri Mulyani sebelumnya dikenal sebagai seorang pengamat ekonomi di Indonesia. Ia menjabat Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LPEM FEUI) sejak Juni 1998. Pada 5 Desember 2005, ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengumumkan perombakan kabinet, Sri Mulyani dipindahkan menjadi Menteri Keuangan menggantikan Jusuf Anwar. Sejak tahun 2008, ia menjabat Pelaksana Tugas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, setelah Menko Perekonomian Dr. Boediono dilantik sebagai Gubernur Bank Indonesia.Terlepas dari itu semua, kenyataannya sekarang adalah Sri Mulyani bakan hijrah ke Negara Paman Sam dalam waktu dekat lantaran Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dipilih menjadi penasehat top bagi Presiden Bank Dunia, Robert Zoellick.Wow keren amir... posisinya.
Ia dinobatkan sebagai Menteri Keuangan terbaik Asia untuk tahun 2006 oleh Emerging Markets pada 18 September 2006 di sela Sidang Tahunan Bank Dunia dan IMF di Singapura.[1] Ia juga terpilih sebagai wanita paling berpengaruh ke-23 di dunia versi majalah Forbes tahun 2008[2] dan wanita paling berpengaruh ke-2 di Indonesia versi majalah Globe Asia bulan Oktober 2007.(wikipedia)
Pemilihan ini didasarkan pada meningkatnya peran Indonesia di dunia, bangsa terpadat keempat dunia, anggota Kelompok G-20 yang mewakili negara berkembang dan maju.
Sri Mulyani, 47, akan menggantikan Juan Jose Daboub, yang akan menuntaskan empat tahun masa kerjanya pada 30 Juni. Juan mengawasi 74 negara di Amerika Latin, Karibia, Asia Timur dan Pasifik, Timur Tengah dan Afrika Utara. Daboub adalah mantan menteri keuangan El Salvador.
Namun dibalik posisi yang keren dimana mungkin dengan gaji/imbalan yang Sesuai Dengan Jerih Payahnya itu sebenarnya menurut sebagian pakar politik Indonesia yang mengatakan bahwa kita kehilangan Saksi Kunci Kasus Bank Century.
"Saatnya KPK untuk melakukan akselerasi pemeriksaan kepada Menteri Keuangan sebelum hijarah Amerika 1 Juni mendatang," tegas Hasrul Halili, Koordinator Divisi Korupsi dan Peradilan, Pusat Kajian Anti Korupsi (Pukat) UGM, Yogyakarta, Sabtu (8/4/2010).
Menurutnya, Sri Mulyani merupakan sosok kunci dalam pengungkapan skandal Bank Century yang diduga merugikan negara sebesar Rp6,7 triliun dan diduga melibatkan banyak pejabat di Indonesia.
"Saya khawatir jika KPK tidak meningkatkan pemeriksaan terhadap Sri Mulyani maka skandal Bank Century ini akan berlarut-larut dan kepercayaan masyarakat kepada KPK akan turun drastis," paparnya.
Lebih lanjut Hasrul menyatakan, Menkeu sendiri pernah menyatakan kepada salah satu media bahwa dirinya ingin segera perkara Bank Century ini selesai, sehingga sinyal dari Menteri Keuangan itu seharusnya ditangkap dengan baik oleh KPK.
Hmmm makin rumit aja ya kasus Bank Century. Gimana Sob ada solusi ga? Kalau saha sich terserah mereka aja, kasus ga kasus saya masih bisa makan (hi..hi..hi..). Mendingan saya ngurus optimasi event SEO Sebar Iklan Baris Gratis Radhityanotes.com aja dari pada puyeng mikirin Hukum Indonesia, Politik Indonesia, Pejabat Indonesia yang akhir-akhir ini semakin tidak jelas kelakuan dan cara kerjanya.
Selamat Jalan Sri Mulyani, Selamat Datang Kebuntuan
Indonesiaku, Kapan Jayanya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar