Di timur pegunungan Panamint di wilayah Death Valley National Park, California, ada sebuah tempat yang disebut Racetrack Playa. Letaknya 3.708 diatas permukaan laut, panjangnya 2,8 mil dan lebarnya 1,3 mil. Tampat ini memiliki posisi hampir sama tinggi dari ujung utara ke ujung selatan. Ujung utara hanya lebih tinggi 5 cm dari ujung selatan. Di tempat inilah salah satu fenomena misterius yang membingungkan muncul. Batu-batu yang bergerak dengan sendirinya.
Playa berarti danau kering. Ketika periode hujan lebat, curahan air akan turun dari gunung terdekat masuk ke Playa dan membentuk sebuah danau dangkal yang berumur pendek. Saat cuaca berubah menjadi panas, kumpulan air dangkal tersebut menguap dan meninggalkan lapisan lumpur yang tipis dan lembut.
Ketika lumpur itu mengering, ia mulai mengerut dan memecah membentuk mosaik-mosaik yang indah. Dan di tempat inilah fenomena aneh tersebut terjadi.
Sepertinya ketika tidak ada yang melihat, batu-batu dolomite yang terpecah dari tebing bergerak dengan sendirinya berjalan melintasi permukaan danau yang kering. Batu-batu itu meninggalkan jejak yang terlihat dengan jelas diatas permukaan tanah, satu-satunya bukti yang menunjukkan bahwa mereka benar-benar bergerak.
Fenomena ini sebenarnya telah diketahui lebih dari seratus tahun yang lalu oleh para penjelajah dan penambang emas. Namun penelitian yang lebih serius baru dilakukan pada tahun 1948. Sampai hari ini, fenomena ini masih belum dapat dijelaskan dengan memuaskan.
Ketika lumpur itu mengering, ia mulai mengerut dan memecah membentuk mosaik-mosaik yang indah. Dan di tempat inilah fenomena aneh tersebut terjadi.
Sepertinya ketika tidak ada yang melihat, batu-batu dolomite yang terpecah dari tebing bergerak dengan sendirinya berjalan melintasi permukaan danau yang kering. Batu-batu itu meninggalkan jejak yang terlihat dengan jelas diatas permukaan tanah, satu-satunya bukti yang menunjukkan bahwa mereka benar-benar bergerak.
Fenomena ini sebenarnya telah diketahui lebih dari seratus tahun yang lalu oleh para penjelajah dan penambang emas. Namun penelitian yang lebih serius baru dilakukan pada tahun 1948. Sampai hari ini, fenomena ini masih belum dapat dijelaskan dengan memuaskan.
Ada dua teori utama mengenai penyebab fenomena ini. Yang pertama mengatakan penyebabnya adalah lapisan es tipis diatas permukaan tanah. Sedangkan teori satunya lagi mengatakan penyebabnya adalah kelembaban dan angin.
Yang pasti semuanya sepakat bahwa bukan manusia penyebabnya karena jejak kaki manusia tidak pernah terlihat di permukaan tanah. [xfile-enigma.blogspot.com]
Yang pasti semuanya sepakat bahwa bukan manusia penyebabnya karena jejak kaki manusia tidak pernah terlihat di permukaan tanah. [xfile-enigma.blogspot.com]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar